Selamat Datang di Blogs Arif-Ashter.Kota Bengkulu Terimaksih Udah Mampir

Kamis, 29 Mei 2008

My City Bengkulu




Bengkulu
The Capital of Bengkulu Province is the old coastal city formerly known as Bencoden. Bengkulu’s
history is a been difficult one, filled with changing colonial rulers, internal Sumatran wars, disease
and exploitation of the indigenous peoples. It was the site of Sir Stamford Raffles first entry into
Indonesia and there are still remains of British influence in the area. The primary crops of the
area are pepper, coffee, nutmeg, and sugar cane. The most fascinating nature charm are the
exotic Rafflesia Arnoldi (the biggest flower of the world).
Bengkulu province is easly accessible by land, air and sea transportation. You can catch
regular buses direct from Medan, Padang or Jakarta. Flight arrive three times a day. Domestic
ships from Jakarta, Padang and Medan stop over in Baai harbour, Bengkulu.
Places of Interest
Sukarno’s Residence

Bung Karno, the first President of Indonesia, was exiled to Bengkulu by the Dutch in 1938. Today
the house is a museum, containing his books, clothes, photos and his bicycle. The house is
open 8 a.m to 2 p.m, Tuesday to Thursday, Friday 8 a.m to 11 a.m, and Saturday 8 a.m to 12
p.m. There is a small admission charge.
Fort Marlborough
The British, or ‘Raffles’ Fort, was
built between 1714 and 1719 and
was famous as the secondstrongest
fort built by British in Asia,
Fort George in Madras, India being
the first. It was restored and opened
to the public in 1984.
Panjang Beach
The Long, Clean, white-sand beach is
good for sunbathing. There is a public
swimming pool and tennis facility, along
with restaurants, seaside cottages and
hotels.





Tikus Islands
A group of small islands excellent for fishing,
snorkeling and diving with easy access by
speed-boat from the old harbour in Bengkulu.








Enggano Island
This small island is covered by dense rain
forest filled with buffalo, pigs and cattle. The
people have lived in virtual isolation for
centuries, their traditional culture still very
much alive today. Native art forms include
the intriguing Enggano dances. The
island can be reached by boat from
either Baai Harbour or Bintuhan seaport.
Bukit Kaba Volcanic Crater
104 km from Bengkulu and about 19
km from Curup, Bukit Kaba lies 1,937
m above sea level. There are two
immense sulfuric calderas with twelve active
craters. Beautiful panoramic views and cool
mountain air make this a pleasant stop for a
couple of days. There are popular hot springs
near Curup at Suban.

Accommodations
• Hotel Rio Asri Jl. Veteran No. 63, Bengkulu Phone: (0736) 21952 Fax: (0736) 25728 Rooms: 40
Class: ** • Hotel Horison Jl. Pantai Nala No. 142, Bengkulu Phone: (0736) 21722 Fax: (0736)
22072 Rooms: 40 Class: ** • Hotel Dena Jl. Fatmawati No. 29, Bengkulu Phone: (0736) 21981,
22028 Rooms: 20 Class: * • Hotel Madelin Jl. Bhakti Husada 88, Bengkulu Phone: (0736) 52777
Rooms: 22 Class: * • Pasir Putih Resort Jl. Pariwisata No.1, Bengkulu Phone: (0736) 25338
• Hotel Bumi Endah Jl. Fatmawati No.29 Bengkulu Phone: (0736) 21665
• Hotel Permata Gading Jl. Pantai Nala No. 133
Bengkulu Phone: (0736) 21855 • Hotel
Andalas Jl. Cendrawasi No.10 Bengkulu
Phone: (0736) 341906 • Nala Seaside Cottage
Jl. Pariwisata No. 2, Bengkulu Phone: (0736)
344855 • Hotel Samudera Dwinka Jl. Jend.
Sudirman No. 46, Bengkulu Phone: (0736) 21604,
23128 Rooms: 25 • Hotel Tiara Jl. Mayjend.
Sutoyo No. 96, Bengkulu Phone: (0736) 21098
• Hotel Vista Jl. MT. Haryono No. 67, Bengkulu
Phone: (0736) 20820 Room: 22

Selasa, 20 Mei 2008

Renungan

Asalamualaikum

"NDESO"

oleh : Ika S. Creech *)

Deso (baca ndeso) itulah sebutan untuk orang yang norak, kampungan,
udik, shock culture, countrified dan sejenisnya. Ketika mengalami atau
merasakan sesuatu yang baru dan sangat mengagumkan, maka ia merasa
takjub dan sangat senang, sehingga ingin terus menikmati dan tidak
ingin lepas, kalau perlu yang lebih dari itu. Kemudian ia menganggap
hanya dia atau hanya segelintir orang yang baru merasakan dan
mengalaminya. Maka ia mulai atraktif, memamerkan dan sekaligus
mengajak orang lain untuk turut merasakan dan menikmatinya, dengan
harapan orang yang diajak juga sama terkagum-kagum sama seperti dia.

Lebih dari itu ia berharap agar orang lain juga mendukung terhadap
langkah-langkah untuk menikmatinya terus-menerus. Hal ini biasa,
seperti saya juga sering mengalami hal demikian, tetapi kita terus
berupaya untuk terus belajar dari sejarah, pengalaman orang lain,
serta belajar bagaimana caranya tidak jadi orang norak, kampungan
alias deso.

Semua kampus di Jepang penuh dengan sepeda, tak terkecuali dekan atau
bahkan Rektorpun ada yang naik sepeda datang ke kampus. Sementara si
Pemilik perusahaan Honda tinggal di sebuah apartemen yang sederhana.
Ketika beberapa pengusaha ingin memberi pinjaman kepada pemerintah
Indonesia mereka menjemput pejabat Indonesia di Narita. Dari Tokyo
naik kendaraan umum, sementara yang akan dijemput, pejabat Indonesia
naik mobil dinas Kedutaan yaitu mercy.

Ketika saya di Australia berkesempatan melihat sebuah acara seremoni
dari jarak yang sangat dekat, dihadiri oleh pejabat setingkat menteri,
saya tertarik mengamati pada mobil yang mereka pakai merk Holden baru
yang paling murah untuk ukuran Australia . Yang menarik, para
pengawalnya tidak terlihat karena tidak berbeda penampilannya dengan
tamu-tamu, kalau tidak jeli mengamati kita tidak tahu mana
pengawalnya.

Di Sidney saya berkenalan dengan seorang pelayan restoran Thailand ..
Dia seorang warga negara Malaysia keturunan Cina, sudah selesai S3,
sekarang lagi mengikuti program Post Doc. Dia anak serorang pengusaha
yang kaya raya. Tidak mau menggunakan fasilitas orang tuanya malah
jadi pelayan. Dia juga sebenarnya dapat beasiswa dari perguruan
tingginya.

Satu bulan saya di Jepang tidak melihat orang pakai HP Communicator,
mungkin kelemahan saya mengamati. Dan setelah saya baca koran ternyata
konsumen terbesar HP communicator adalah Indonesia . Sempat berkenalan
juga dengan seorang yang berada di stasiun kereta di Jepang, ternyata
dia anak seorang pejabat tinggi negara, juga naik kereta. Yang tak
kalah serunya saya juga jadi pengamat berbagai jenis sepatu yang di
pakai masyarakat Jepang ternyata tak bermerek, wah ini yang deso siapa
yaa?

Sulit membedakan tingkat ekonomi seseorang baik di Jepang atau di
Australia , baik dari penampilannya, bajunya, kendaraannya, atau
rumahnya. Kita baru bisa menebak kekayaan seseorang kalau sudah tahu
pekerjaan dan jabatannya di perusahaan. Jangan-jangan kalau orang
Jepang diajak ke Pondok Indah bisa pingsan melihat rumah segitu gede
dan mewahnya. Rata-rata rumah di sana memiliki tinggi plafon yang bisa
dijambak dengan tangan hanya dengan melompat. Sehingga duduknyapun
banyak yang lesehan.

Sampai akhir hayatnya Rasulullah tidak membuat istana Negara dan
Benteng Pertahanan (khandaq hanyalah strategi sesaat, untuk perang
ahzab saja), padahal Rasulullah sudah sangat mengenal kemewahan istana
raja-raja negara sekelilingnya, karena beliau punya pengalaman
berdagang. Ternyata beliau tidak menjadi silau terus ikut-ikutan latah
ingin seperti orang-orang. Lalu dimana aktivitas kenegaraan dilakukan?
Mengingat beliau sebagai kepala negara. Jawabannya ya di masjid.

Beliau punya banyak jalan yang legal untuk bisa membangun istana. Di
Mekkah nikah dengan janda kaya, di Madinah jadi kepala negara, punya
hak prerogatif dalam mengatur harta rampasan perang dan ada jatah dari
Allah untuk dipergunakan sekehendak beliau, belum hadiah dari
raja-raja. Tetapi mengapa beliau sering kelaparan, ganjal perut dengan
batu, puasa sunnah niatnya siang hari, shalat sambil duduk menahan
perih perut dan seterusnya?

Ketika Indonesia sedang terpuruk, hutang lagi numpuk, rakyat banyak
yang mulai ngamuk, negara sedang kere, banyak yang antri beras, minyak
tanah, minyak goreng dll. Maka harga diri kita tidak bisa diangkat
dengan medali emas turnamen olah raga, sewa pemain asing, banyak
seremonial yang gonta-ganti baju seragam, baju dinas, merek mobil,
proyek mercusuar, dll, dsb, dst.

Bangsa ini akan naik harga dirinya kalo utang sudah lunas, kelaparan
tidak ada lagi, tidak ada pengamen dan pengemis, tidak ada lagi WTS
(Wanita Tidak Sholat, di Malaysia "Wanita Tak Senonoh") , angka
kriminal rendah, korupsi berkurang, punya posisi tawar terhadap
kekuatan global. Maka orang Deso (alias norak) tidak mampu mengatasi
krisis karena tidak bisa menjadikan krisis sebagai paradigma dalam
menyusun APBD dan APBN. Nah, karena yang menyusun orang-orang norak
maka asumsi dan paradigma yang dipakai adalah negara normal atau
bahkan mengikut negara maju.

Bayangkan ada daerah yang menganggarkan sepak bola 17 milyar sementara
anggaran kesra-nya 100 juta, wiiieh!

Akhirnya penyakit norak ini menjadi wabah yang sangat mengerikan dari
atas sampai bawah :
- Orang bisa antri raskin sambil pegang HP
- Pelajar bisa nunggak SPP sambil merokok
- Orang tua lupa siapkan SPP, karena terpakai untuk beli tv dan kulkas
- Orang bule mabuk krn kelebihan uang, orang kampung mabuk beli
minuman patungan
- Pengemis bisa pake walkman sambil goyang kepala
- Para pengungsi bisa berjoged dalam tendanya
- Orang beli gelar akademis di ruko-ruko tanpa kuliah
- Ijazah S3 luar negeri bisa di beli sebuah rumah petakan gang sempit
di Cibubur
- Kelihatannya orang sibuk ternyata masih sering keluar masuk McDonald
- Kelihatannya orang penting, ternyata sangat tahu detail dunia
persepakbolaan.
- Kelihatan seperti aktivis tapi habis waktu untuk mencetin HP
- 62 tahun merdeka, lomba-lombanya masih makan kerupuk saja
- Agar rakyat tidak kelaparan maka para pejabatnya dansa dansi di
acara
tembang kenangan.
- Agar kampanye menang harus berani sewa bokong-bokong bahenol ngebor
- Agar masyarakat cerdas maka sajikan lagu goyang dombret dan wakuncar
- Agar bisa disebut terbuka maka harus bisa buka-bukaan
- Agar kelihatan inklusif maka hrs bisa menggandeng siapa saja, kalo
perlu
jin Tomang jg digandeng

Yang lebih mengerikan lagi adalah supaya kita tidak terlihat kere,
maka harus bisa tampil keren. Makin kiamatlah kalo si kere tidak tahu
dirinya kere.

*) Penulis adalah Putra Indonesia Asli, kini bertempat tinggal di
Paris , Perancis dan bekerja sebagai Pembawa Acara di salah satu
stasiun di Perancis.

Sekedar Merenung Untuk Kemajuan

Asalamualaikum ini sebuah tulisan yang pernah di publikasikan di milis wali-kabupaten dan sengaja saya teruskan di blog ini kiranya dapat menjadi renungan untuk kita semua

"Ada sesuatu yang menarik, ketika berdiskusi dengan mereka-mereka
pelaku bisnis di Marketing Leadership Club, tentang orang bodoh dan
orang pinter. Kira-kira anda termasuk kategori yang mana ya? Coba
kita telaah beberapa statemen ringan ini: "

Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya dibisnis. Agar bisnisnya
berhasil, tentu dia harus rekrut orang Pintar. Walhasil Bosnya orang
pintar adalah orang bodoh.

Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar
yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil orang
bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.

Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya
mendapatkan kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang
untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.

Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka disuruh orang pintar
untuk membuatnya.

Orang Bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH) oleh karena
itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk membuat undang-
undangnya orang bodoh.

Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan, sementara itu orang
pintar percaya. Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah
mempercayai orang bodoh. Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada
diatas.

Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu di dipikirkan
panjang-panjang oleh orang pintar, walhasil orang orang pintar
menjadi staffnya orang bodoh.

Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang
pintar yang berkerja. Tapi orang-orang pintar DEMO, Walhasil orang-
orang pintar meratap-ratap" kepada orang bodoh agar tetap diberikan
pekerjaan.

Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan
waktu untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh
menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.

Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit. Mata
orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.

Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford), Thomas Alfa Edison, Tommy
Suharto, Liem Siu Liong (BCA group). Adalah orang-orang Bodoh (tidak
pernah dapat S1) yang kaya. Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk
mereka. Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada
orang bodoh.

___________
jack Febrian -- Dosen dan Praktisi Teknologi Informasi di Bandung.
Telah menulis beberapa buku, diantaranya Menggunakan Internet, Kamus
Komputer dan Teknologi Informasi, Menjelajah Dunia dengan Google,
Tentang Pendidikan Tinggi di Indonesia, dll..

Rabu, 07 Mei 2008

Good Point to Share

Asalamualaikum

Cerita kali ini diforward oleh salah satu teman dari milis jardiknas. Semoga cerita ini bermanfaat untuk kita semua, amin

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.

Akhirnya, si petani memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup karena berbahaya), jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.

Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian . Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur. Si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang- guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Sementara tetangga2 si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri !

Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari “sumur” (kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari “sumur” dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.

Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari sumur yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah !

Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagiaan :
1. Bebaskan dirimu dari kebencian
2. Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan.
3. Hiduplah sederhana.
4. Berilah lebih banyak.
5. Berharaplah lebih sedikit.
6. Tersenyumlah.
7. Miliki teman yang bisa membuat engkau tersenyum :)

Seseorang telah mengirimkan hal ini untuk kupikirkan, maka aku meneruskannya kepadamu dengan maksud yang sama.

Entah ini adalah waktu kita yang terbaik atau waktu kita yang terburuk, inilah satu-satunya waktu yang kita miliki saat ini !

Maaf Saya Hanya MengCopy Tulisan Ini agar dapat Dibaca Dan dapat bergunaUntuk Kita semua & bagi yang tidak berkenan mohon maaf ya


Silahkan Tinggalkan Pesan

NISN KOTA BENGKULU

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Silahkan Hubungi Saya

 

AYO IKUT GABUNGGG